Menentukan Sifat Bahan Perak (Ag)
Perak adalah
elemen kedua di kolom kesebelas dari tabel periodik. Perak diklasifikasikan
sebagai logam transisi yaitu pada golongan IB. Perak dilambangkan dengan Ag
dimana lambangnya berasal dari bahasa latin argentum.
Atom perak memiliki 47 elektron dan 47 proton dengan 60 neutron dalam isotop
yang paling melimpah. Perak (Ag) memiliki no atom 47, dengan konfigurasi
elektronnya (distribusi elektron dalam suatu orbital) yang mugkin diperoleh
adalah 1s2
2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
4p6 5s2 4d9 , konfigurasi elektron yang stabil
adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
4s2 3d10 4p6 5s1 4d10
atau disingkat dengan Ag = [Kr] 4d10 5s1. Ag yang
terionisasi akan menjadi Ag+ maka konfigurasi elektron xnya menjadi 1s2
2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
4p6 4d10.
Perhatikan
kecenderungan unsur perak (Ag), unsur ini cenderung untuk melepaskan elektron
terluarnya karena bermuatan positif Ag+ sehingga unsur ini dapat
kita sebut sebagai unsur logam
dengan karakteristik sebagai berikut. Perak (Ag) cenderung melepaska elektron
dikarenakan agar eletronnya stabil dan memenuhi kaidah oktet atau duplet.
Sehingga elektron valensi jika perak melepaskan satu elektron yaitu 2 8 18 8 8
2.
Gambar di atas
merupakan bentuk dua dimensi dari konfigurasi elektron Ag = 2 8 18 8 11, hanya
saja perlu dipahami bahwa elektron memiliki lintasan masing-masing. Untuk
menentukan sifat bahan dengan meninjau karakter bahan listriknya maka perlu
memamahi istilah pita valensi, pita larangan dan pita konduksi.
1.
Pita
valensi : pita energi terakhir yang terisi penuh oleh elektron-elektron.
2.
Pita
konduksi : pita energi yang merupakan tempat lain yang akan di isi oleh
elektron setelah pita valensi terpenuhi dan komplit.
3.
Pita
Larangan : pita energi yang berada diantara pita valensi dan pita konduksi
dimana elektron-elektron tidak boleh berada pada energi tersebut. Untuk itu
energi yang diperlukan untuk memindahkan elektron dari pita valensi ke pita
konduksi adalah sebesar energi pita terlarang. (bahan semi konduktor memiliki
EG= 1 eV dan Bahan Isolator EG = 6 eV).
Maka besarnya
, n menunjukan pada posisi kulit dimana elektron
tersebut berada (n =1 berarti berada pada kulit K, n = 2 pada kulit L, n = 3
pada kulit M, n = 4 pada kulit N, n = 5 pada kulit O) pada perak berada pada
kulit n = 5 maka diperoleh
Pada perak
memiliki sifat ionisasi yang melepaskan satu elektron terluar maka dimana Ag+
menjadikan besi berada pada kulit n = 6 yaitu elektron valensinya adalah 2 8 18
8 8 2 sehingga diperoleh :
Maka besarnya energi ini
menunjukan bahwa pita terlarang besi sangatlah kecil hanya mencapai 0,378 Ev
yang artinya perak tergolong sebagai bahan konduktor. Konduktor dalam rekayasa
elektronik adalah zat yang dapat melakukan arus listrik, baik dalam bentuk
padat, cair atau gas. Perak merupakan bahan yang bersifat konduktor yang
berbentuk padat. Perak memiliki konduktivitas listrik tertinggi dari semua
elemen serta konduktivitas termal tertinggi dari semua logam sehingga perak
(Ag) digunakan sebagai bahan pembuatan komponen-komponen elektronika dan
rangkaian listrik.Perak termasuk logam
mulia karena tidak mengalami proses korosif, namun perak bisa mengalami proses
oksidasi. Proses oksidasi pada perak mengakibatkan lapisan kehitaman pada
permukaan perak yang biasa disebut "tarnish". Namun proses oksidasi
ini tidak mengakibatkan kerusakan pada unsur tersebut.